Covid-19 Menular Lewat Udara, Bagaimana Cara Melindungi Diri ?



Lebih dari 230 ilmuwan menulis kepada Organisasi Kesehatan Dunia mendesak agar lembaga ini mengubah pedoman yang berkaitan dengan risiko penularan Covid-19 melalui udara (airborne).

Pada Kamis (9/7/2020), WHO resmi mengeluarkan pernyataan virus corona dapat berlama-lama di udara dalam ruang tertutup, dan ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.

Menurut ilmuwan, tetesan berukuran di bawah 5 mikrometer yang mengandung virus SARS-CoV-2 yang diembuskan seseorang bisa melayang di udara selama beberapa jam dan berkelana hingga puluhan meter.

Tetesan sangat kecil tersebut, disebut mikrodroplet, juga bisa berkelana ke ruangan lain. Orang lain yang menghirup partikel aerosol mengandung virus tersebut dapat tertular Covid-19.

Risiko itu paling besar jika kita berada dalam ruangan tertutup, misalnya restoran atau kendaraan umum, yang sirkulasi udaranya buruk.

 Cara melindungi diri

Selama ini panduan WHO menyebut Covid-19 menular dari droplet atau tetesan yang dianggap tidak bertahan lama di udara dan akan jatuh ke permukaan. Maka mencuci tangan telah menjadi langkah utama pencegahan yang dianjurkan. Karena Covid-19 kini dianggap menular lewat udara, maka penggunaan masker menjadi sangat penting untuk mengurangi risiko terpapar virus ini lewat aerosol.

Memakai masker menjadi penting walau kita berada di dalam ruangan. Selain itu, sebaiknya hindari berada di tempat umum yang tertutup, padat dan sirkulasi udaranya kurang baik.

Dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan dr. Budhi Antariksa, Sp.P (K), penggunaan maskernya mungkin akan lebih protektif jika penularan lewat udara terbukti.

"Mungkin maskernya pun akan lebih yang protektif karena jika (virus corona) airborne berarti dia ada di mana-mana, di udara sekitar," kata Budhi dalam acara diskusi online bertajuk Menyiapkan Kehidupan Normal dengan Meningkatkan Daya Tahan Tubuh yang diadakan Imboost.

Dijelaskan Budhi, ketika virus corona ada di udara artinya virus dapat terhirup kapan dan di mana saja. Selain itu, virus juga berpotensi masuk ke tubuh melalui masker yang memiliki celah.?? "Konsekuensinya nanti akan ada biaya yang lebih mahal. Biasanya kita pakai masker bedah biasa, tapi dengan airborne bisa saja harus memakai masker yang N95," ujarnya. Selain itu, kebijakan dalam rangka pencegahan penularan virus corona dipastikan akan lebih ketat dan protektif dari sebelumnya.Ada dua hal yang perlu diketahui terkait penularan penyakit lewat udara, yaitu waktu dan paparan virus.“Itu adalah hasil dari paparan, yaitu jumlah virus yang berada di udara dan waktu kita terpapar,” kata dokter ahli penyakit menular dari Stanford Health Care, Dean Winslow seperti dikutip Healthline.Menurutnya, jika kita terpapar virus ini dalam jumlah kecil risiko untuk sakit dan tertular lebih rendah dibanding jika kita terpapar dalam waktu lama dan jumlah virusnya banyak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Moderasi Beragama dalam Pendidikan Indonesia

Syarat Melakukan Aktivitas Fisik di Luar Rumah Dengan Aman

Relasi Agama : Manfaat Agama untuk Kesehatan Dunia Akhirat